FileServe

Facebook Fans

Sabtu, 16 April 2011

Inspirasi dari seorang Tan Sri Lim Goh Tong

image Mungkin banyak dari kita yang belum mengenal siapa Tan Sri Lim Goh Tong..
(Alm) Tan Sri Lim Goh Tong adalah orang terkaya di Malaysia, orang nomor 4 terkaya di Asia, dan menempati peringkat 204 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes tahun 2008.

Lim Goh Tong lahir di Axian, Fujian ,China pada 1918. Dalam usia 16 tahun ayahnya meninggal dan Lim terpaksa meninggalkan sekolah untuk bekerja menafkahi 7 anggota keluarganya dengan berdagang sayur mayur. Dalam usia 19 tahun, karena situasi di China yang mengkhawatirkan karena perang saudara dan invasi Jepang, Lim pergi mengadu nasib seorang diri ke Malaya (sekarang Malaysia-red) bekerja sebagai seorang tukang kayu. Dalam perjalanannya Lim sempat menjadi kuli bangunan dan mandor sampai akhirnya menjadi seorang kontraktor kecil-kecilan. Singkat cerita Lim akhirnya menjadi kontraktor besar dan menjadi salah satu konglomerat terkaya di Malaysia dengan aset terkenalnya Genting Highland (kawasan yang semula hutan tak terjamah di dataran tinggi diubah menjadi salah satu kasino dan resort terbaik di dunia) dan juga perusahaan pelayaran dengan kapal -kapal pesiar mewahnya seperti Star Cruises dan Superstar Pisces.

Saya membaca kisah lengkap Lim Goh Tong ini dari buku biografinya yang berjudul My Story (Kisah Saya). Buku ini terbit tahun 2004 di Malaysia, dan beberapa tahun yang lalu saya membelinya. Belum lama ini saya menemukan buku ini lagi, dan membacanya kembali secara lebih mendalam. Dan memang buku ini sangat -sangat inspiratif. Di tiap bagian buku dari kata sambutan sampai penutup memiliki banyak hal yang sangat menginspirasi saya, bukan hanya dalam pengetahuan bisnis tapi juga mengenai ilmu kehidupan. I really recommend this book !!

Kata sambutan dari buku ini datang dari Dato Seri Abdullah Ahmad Badawi (saat itu PM Malaysia-red) dan Mahathir Mohamad (mantan PM Malaysia), tentunya dari situ bisa dilihat bahwa Lim Goh Tong ini adalah seorang konglomerat yang bukan main-main, yang tentunya pastilah banyak memberikan kontribusi untuk perekonomian negaranya. Tidak sama dengan konglomerat-konglomerat atau cukong-cukong di Indonesia, yang kebanyakan malah merugikan dan menguras kekayaan negara.

Selain itu, Lim Goh Tong juga dianugerahi gelar bangsawan Tan Sri dari Yang Dipertuan Agung Raja Malaysia, yang artinya Lim Goh Tong sebagai pengusaha besar dan konglomerat yang banyak berjasa bagi negara. Dalam buku ini, dibahas bagaimana Lim Goh Tong menjadi seorang konglomerat dan pengusaha yang bermoral dan berkontribusi bagi perekonomian rakyat banyak. Dalam hal ini, Lim Goh Tong patut dijadikan figur teladan bagi para pengusaha.

Hal inilah yang juga dicita-citakan dengan berdirinya IBC (IKASTARA Business Club), dimana pada nantinya diharapkan IBC dapat menghasilkan pengusaha-pengusaha besar yang bermoral dan berkontribusi terhadap hajat hidup rakyat banyak dan perekonomian negara, sesuai dengan janji kita untuk memberikan karya terbaik kita bagi masyarakat,bangsa dan negara dimana pun berada. Sehingga pengusaha-pengusaha lulusan SMA Taruna Nusantara ini dapat muncul sebagai pengusaha-pengusaha dengan kontribusi luar biasa untuk Indonesia pada nantinya, seperti juga Lim Goh Tong untuk Malaysia.

Kutipan tulisan Lim Goh Tong yang menarik dalam buku ini ,yang menginspirasi saya akan saya tuliskan dalam note ini.. Semoga bermanfaat dan juga dapat memberikan inspirasi..

“Saya percaya untuk berhasil dalam bisnis dan kehidupan, sesorang harus bisa melakukan seperti digambarkan dalam istilah Cina, dan da xin xi, berani tetapi penuh perhitungan. Bila keputusan sudah diambil berdasarkan alasan yang benar, sisanya adalah kerja keras, determinasi, dan daya tahan untuk menunggu masa panen. Mengambil jalan pintas dan melakukan berbagai penipuan bukanlah gaya saya. Saya sangat percaya tidak ada jalan pintas mencapai kesuksesan.”

“Pengalaman mengajarkan kepada saya, bahwa ide, tidak peduli sebagus apapun juga, adalah sia-sia bila tidak dilaksanakan.”

“Saya belajar bahwa bila saya sudah memberikan komitmen untuk melakukan sesuatu, saya harus melakukan yang terbaik yang saya bisa untuk menyelesaikannya.”

“Saya percaya dengan kekuatan dari keyakinan. Saat saya mengambil sebuah keputusan dan percaya saya benar, saya tetap akan bertahan padanya, tidak peduli kemungkinannya seperti apa. Betapa ‘keras kepala’-nya saya bila saya sudah membuat suatu keputusan. Jika kita percaya diri pada keputusan kita, kita seharusnya tidak ragu dan terganggu oleh kritikan dan ejekan.”

“Ajaran orang tua selalu menekankan kepada kami nilai-nilai tradisional Cina, tentang pentingnya kerja keras dan sikap pantang menyerah. Saat memutuskan untuk melakukan sesuatu, kami tidak boleh berhenti di tengah jalan ataupun dengan mudah tergoda untuk mendadak mengerjakan hal yang lain. Kami harus berjuang dengan pikiran yang mandiri, menghadapi masalah dengan jujur dan menyelesaikannya dengan pantang menyerah sampai masalah tersebut diselesaikan.”

“Ajaran orang tua tentang nilai tradisional Cina, mengajarkan kepada saya untuk bersikap rendah hati, sopan, dan menghormati orang lain. Saya bisa memeluk bahu para tycoon dan pejabat besar, saya juga bisa bergaul akrab dengan pedagang kaki lima dan pekerja kasar.”

“Saya menyadari pentingnya bersikap ramah, sabar dan jujur dalam menghadapi orang. Kekayaan dan kekuasaan tidak seharusnya digunakan sebagai kriteria dalam memilih teman. Nilai dan prinsip kehidupan ini selalu menjadi acuan saya dalam menjalani hidup”

” Lakukan hal yang baik kepada orang lain dan kamu akan mendapat balasan yang sama”

“Orang tua saya juga selalu mengingatkan kami untuk sederhana dan rendah hati dalam hidup, bahwa kekayaan hati berasal dari kesederhanaan dan kerendahan hati, sedangakan kekayaan yang hebat adalah kehendak dari Surga.”

“Sebuah senyuman dan usaha yang tidak sulit, bisa membuat kita menjadi begitu cepat akrab dengan seseorang yang belum kita kenal sebelumnya.”

“Pengalaman mengajarkan saya bahwa sebenarnya tidaklah sulit untuk berteman. Yang perlu saya lakukan hanyalah mengambil inisiatif untuk menghampiri orang dengan hangat dan jujur.”

“Bila saya tidak mempercayai seseorang, saya tidak akan mempekerjakannya, bila saya mempekerjakannya, saya akan mempercayainya.”

“Saya menjalani kehidupan sederhana dengan disiplin. Kebiasaan saya, saya bangun sangat pagi, tetapi tidak memiliki jam yang pasti untuk tidur. Kadang saya kerja sampai larut malam mengahadapi dokumen dan memikirkan berbagai masalah. Bahkan saat tidur, bila saya mendapatkan ide tertentu, saya akan bangun dan mulai membuat catatan atau menggambar berbagai diagram.”

“Saya memiliki kebiasaan tepat waktu.Bagi saya, semua janji adalah penting. Saya tidak akan membuat alasan untuk membatalkan suatu pertemuan hanya karena orang yang akan saya jumpai bukan orang penting.”

Terimakasih dan Semoga bermanfaat..

Karena tuntutan memberikan karya terbaik, adalah tuntutan seumur hidup.

Andreas Renard Widarto (TN-16)
Vice General Director IBC Bandung a.k.a Wakil Ketua

0 komentar:

Posting Komentar